Daging khususnya daging sapi merupakan salah satu produk pangan andalan yang paling di butuhkan di negara kita. Dari tahun ketahun permintaan akan kebutuhan daging sangat banyak dan terus meningkat. Badan Pusat Statistik memprediksi konsumsi daging sapi dan kerbau di Indonesia pada 2020 sebesar 2,66 kg/kapita dengan total kebutuhan sebesar 717,15 ribu ton.

Sementara itu produksi daging sapi dan kerbau diprediksi sebanyak 422,53 ribu ton, sehingga defisit 294,62 ribu ton. Hal tersebutlah yang menyebabkan seringkali kebutuhannya melebihi kapasitas yang menyebabkan pemerintah kita harus mendatangkan sapi dari negara luar.

Diantara sekian banyak jenis sapi potong yang ada sekarang ini, yang terbilang masih asing didengar diantaranya adalah sapi limosin ( limousin ). Jenis sapi ini juga memiliki banyak kelebihan, paling kentara ialah karena posturnya yang besar sehingga bobot dagingnya pun menjadi berkali-kali lipat beratnya.

Meski bukan sapi asli asal negara kita, namun keberadaannya kini mulai populer dan banyak di ternakan dikarenakan kelebihannya tadi. Asal sapi Limosin ini adalah dari negara Perancis. Sapi limousin beradaptasi dengan kondisi perbukitan lokal dari tanah asam dan granit yang mengalami mineralisasi lemah, dengan variasi suhu yang besar. Limosin merupakan salah satu jenis sapi yang mampu tumbuh dengan ukuran yang besar. Karateristik tubuhnya memiliki ukuran yang panjang, tinggi dan besar dan berbulu lebal berwarna kecoklatan.

Studi DNA telah mengidentifikasi hubungan genetik yang erat antara sapi Limousin dan breed sapi Eropa barat daya lainnya. Satu studi melaporkan kemungkinan asal umum atau aliran gen baru-baru ini antara breed sapi Limousin dan Charolais. sedangkan penelitian lain menunjukkan bahwa ada hubungan genetik yang lebih dekat antara Limousin, Gasconne, Aubrac, Bazadais, Salers, dan sapi Blonde d’Aquitaine.

Harapan Baru Capai Swasembada Daging Sapi
Pada masa awal-awal pengembangan sapi limousin, sapi ini selain untuk diambil dagingnya, sapi ini dimanfaatkan sebagai hewan pekerja untuk aktivitas pertanian. Limousin pertama kali diekspor dari Perancis dalam jumlah yang signifikan pada 1960-an dan sekarang sudah tersebar di sekitar 70 negara.

Sapi Limousin termasuk breed sapi besar dan memiliki kerangka bertulang yang kuat. Betina Limousin dewasa memiliki berat rata-rata 650 kg dan jantan dewasa 1000 kg. Kepala kecil dan pendek dengan dahi lebar, dan leher pendek dengan moncong lebar. Konformasi badan kompak. Tinggi sapi bisa mencapai 1,5 meter dan panjang badan 1,75 – 1,95 meter.

Ternak sapi limosin memiliki keunggulan tersendiri daripada sapi biasa pada umumnya, karena pertumbuhan badannya yang sangat cepat. Di dalam dunia industri peternakan sapi Limosin diprediksi akan populer dan menjadi primadona baru. Sapi limosin mulai dilirik para peternak seperti halnya peternak sapi brahman dan sapi simental, karena sapi limosin sendiri memiliki pertumbuhan yang cepat dengan harga jual yang lumayan tinggi.

Warna bulu adalah emas-merah dan warna lebih terang di bawah perut, paha dalam, sekitar mata dan moncong, dan di sekitar anus dan ujung ekor. Kulit bebas dari pigmentasi. Betis dapat berwarna cokelat kuning muda atau cokelat melalui berbagai usia ke hitam pekat pada usia sepenuhnya matang. Limousin dengan genetika hitam menunjukkan variasi warna. Hewan hitam dewasa sering dapat menampilkan kulit hitam lengkap bercampur dengan rambut cokelat.

Tanduk berwarna kuning di pangkalan dan menggelap menuju ujung; mereka pada awalnya horisontal, kemudian melengkung ke depan dan ke atas. Ternak Limousin secara alami bertanduk, tetapi tanduknya telah dihilangkan melalui perkawinan silang.
Fertilitasnya cukup tinggi (98%), mudah melahirkan (99%), mampu menyusui dan mengasuh anak dengan baik, serta pertumbuhannya cepat.


Fertilitasnya cukup tinggi (98%), mudah melahirkan (99%), mampu menyusui dan mengasuh anak dengan baik, serta pertumbuhannya cepat.